Jumat, 06 Maret 2009
Toleransi emang susah ya.
(baru inget tadi nonton kepompong. ortunya Helen ikutan konseling pernikahan, dan itulah yang dianjurin sama mereka.. take and give. haha.)
tapi ini emang bukan perbuatan yg ringan, lo. coba aja inget2 sendiri, waktu dulu kita masih sama ortu, pernah nggak menolak permintaan beliau buat beliin sesuatu ke toko? atau sekarang setelah kuliah dan 'hidup' sama temen, kapan kita terakhir 'berempati' saat dia lagi ada masalah, bukan 'bersimpati'? atau nanti ketika udah nikah, mungkin nggak kita (cowok) menuruti apa yg istri tersayang kita minta ketika lagi ngidam, padahal sendirinya juga lagi nggak enak badan?
atau gini. seorang istri pergi ke dokter nemenin anaknya yg sakit gigi. ternyata dia agak telat, sekarang udah nomor 10 daftar antrian.. jadinya harus nungguin antrian sampe selesai.. masih 15 orang lagi.., padahal dia urutan pertama daftar antriannya, dengan kata lain harus nunggu minimal 3 jam lagi.
dimana tadinya, sebelum dia pergi, si suami mesen beliin sate yg ada di dekat klinik dokter tsb. nah, karena lama nunggu antrian, akhirnya si istri pulang udah kemaleman.. dan satenya udah nggak ada.. sehingga dia nggak bisa beliin si suaminya..
tiba di rumah, si suami langsung menyambut si istri (yg tentu aja kecapean, wong nunggu 3 jam lebih). tapi, kata pertama yang dia ucapin...
"satenya?"
wahh. kebayang nggak sebenarnya gimana perasaan si istri ?
nah, emang susah banget kan bertoleransi itu.
Jumat, 20 Februari 2009
updated
Kamis, 19 Februari 2009
Seorang Sahabat Bertanya Kepada Rasulullah SAW
Baginda S.A.W menjawab : Takutlah kepada Allah maka engkau akan jadi orang yang alim
Dia berkata : Aku ingin menjadi orang paling kaya
Baginda S.A.W menjawab : Jadilah orang yang yakin pada diri sendiri maka engkau akan jadi orang paling kaya
Dia berkata : Aku ingin menjadi orang yang adil
Baginda S.A.W menjawab: Kasihanilah manusia yang lain sebagaimana engkau kasih pada diri sendiri maka jadilah engkau seadil-adil manusia
Dia berkata : Aku ingin menjadi orang yang paling baik
Baginda S.A.W menjawab: Jadilah orang yang berguna kepada masyarakat maka engkau akan jadi sebaik-baik manusia
Dia berkata : Aku ingin menjadi orang yang istimewa di sisi Allah
Baginda S.A.W menjawab : Banyakkan dzikrullah niscaya engkau akan jadi orang istimewa di sisi Allah
Dia berkata : Aku ingin disempurnakan imanku
Baginda S.A.W menjawab : Baikkanlah akhlakmu niscaya imanmu akan sempurna
Dia berkata : Aku ingin termasuk dalam golongan mereka yang taat
Baginda S.A.W menjawab : Tunaikan segala kewajiban yang difardhukan maka engkau akan termasuk dalam golongan mereka yang taat
Dia berkata : Aku ingin berjumpa Allah dalan keadaan bersih dari dosa
Baginda S.A.W menjawab : Bersihkan dirimu dari dosa niscaya engkau akan menemui Allah dalam keadaan suci dari dosa
Dia berkata : Aku ingin dihapuskan segala dosaku
Baginda S.A.W menjawab : Banyaklah beristighfar niscaya akan dihapuskan (kurangkan ) segala dosamu
Dia berkata : Aku ingin menjadi semulia-mulia manusia
Baginda S.A.W menjawab : Jangan berprasangka pada orang lain niscaya engkau akan jadi semulia-mulia manusia
Dia berkata : Aku ingin menjadi segagah-gagah manusia
Baginda S.A.W menjawab : Senantiasa berserah diri (tawakkal) kepada Allah niscaya engkau akan jadi segagah-gagah manusia
Dia berkata : Aku ingin dimurahkan rezeki oleh Allah
Baginda S.A.W menjawab : Senantiasa berada dalam keadaan bersih (dari hadast) niscaya Allah akan memurahkan rezeki kepadamu
Dia berkata : Aku ingin termasuk dalam golongan mereka yang dikasihi oleh Allah dan rasulNya
Baginda S.A.W menjawab : Cintailah segala apa yang disukai oleh Allah dan rasulNya maka engkau termasuk dalam golongan yang dicintai oleh Mereka
Dia berkata : Aku ingin diselamatkan dari kemurkaan Allah pada hari qiamat
Baginda S.A.W menjawab : Jangan marah kepada orang lain niscaya engkau akan selamat dari kemurkaan Allah dan rasulNya
Dia berkata : Aku ingin diterima segala permohonanku
Baginda S.A.W menjawab : Jauhilah makanan haram niscaya segala permohonanmu akan diterimaNya
Dia berkata : Aku ingin agar Allah menutupkan segala keaibanku pada hari qiamat
Baginda S.A.W menjawab : Tutupilah keburukan orang lain niscaya Allah akan menutup keaibanmu pada hari qiamat
Dia berkata : Siapa yang selamat dari dosa?
Baginda S.A.W menjawab : Orang yang senantiasa mengalirkan air mata penyesalan,mereka yang tunduk pada kehendakNya dan mereka yang ditimpa kesakitan
Dia berkata : Apakah kebaikan terbesar di sisi Allah?
Baginda S.A.W menjawab : Baik budi pekerti, rendah diri dan sabar menghadapi cobaan Allah
Dia berkata : Apakah kejahatan terbesar di sisi Allah?
Baginda S.A.W menjawab : Buruk akhlak dan sedikit ketaatan
Dia berkata : Apakah yang meredakan kemurkaan Allah di dunia dan akhirat ?
Baginda S.A.W menjawab : Sedekah dalam keadaan sembunyi dan menghubungkan persaudaraan
Dia berkata: Apakan yang akan memadamkan api neraka pada hari qiamat?
Baginda S.A.W menjawab : Sabar di dunia dengan bala dan musibah
(terima kasih kpd grup I'm Muslim)
Selasa, 03 Februari 2009
Anarkisnya.. gak pantes banget..
Barusan liat berita sore.
Ada liputan, tadi siang ada demo di DPRD Sumut menuntut pembentukan provinsi baru – Provinsi Tapanuli. Pendemo masuk dan menghentikan sidang paripurna DPRD. Ternyata nggak cuma itu, semakin dalam pendemo masuk mereka semakin anarkis. Ngancurin barang2. Lempar2 kursi. Dorong2 pintu. (itu sih kecil ya, yang dua tadi emang berat) dan puncaknya, mereka menyeret ketua DPRD Sumut, Abdul Aziz Angkat keluar ruangan dan memasukkannya ke ruangan lain (kalo nggak salah tadi ruang fraksi Golkar).
Beberapa saat, si ketua DPRD didapati nggak sadar. Diapun dibawa keluar dan dilarikan, ke RS Pringadi. Ternyata, sampai disana dia meninggal.
Masya Allah.. Sangat tragis! Seorang ketua DPRD diseret pendemo dari siding paripurnanya dan hasilnya -- kehilangan nyawa.
Naudzubillahimindzalik. Para pendemo.. Mereka bukanlah orang2 bodoh. Pasti mereka pada pinter, minimal selevel mahasiswa. Malah keliatannya ada orang2 terhormat diantaranya. Toh tuntutan mereka bukan hal yg kecil: pembentukan provinsi baru! Membagi Sumatra Utara jadi dua! Pasti mereka orang2 yang idealis. Pemberani. Sebenarnya patut diberi aplaus. Tapi apa yang dilakuinnya.. gw belum pernah liat aksi yang lebih anarkis darpada ini.
Demonstrasi. Apa itu aplikasi yang peling tepat bagi suatu demokrasi? Democrazy kalee.
Yang jelas, demo yg satu ini emang ga banget kalo dicontoh kita2.