Minggu, 05 April 2009
Kiat Seru Belajar
Biar siap menghadapi ujian, ada tips nih.. tapi, di samping belajar, kesiapan mental juga ikut berpengaruh, lho.
1. Bagi waktu seefisien mungkin.
Lihatlah jadwal ujian yang sudah diumumkan, perhatikan mana mata pelajaran yang terlebih dahulu akan diujikan. Ini penting untuk mengatur jadwal belajar serta menyusun strategi menghadapi ujian nanti. Jangan lupa, belajar dari sekarang.
2. Lihat prestasi belajar sebelumnya.
Perhatikan mana pelajaran yang memperoleh nilai bagus dan mana yang perlu diperbaiki. Ini adalah untuk menetapkan prioritas waktu belajar. Untuk mata pelajaran yang perlu perbaikan nilai, nantinya harus mendapat alokasi waktu belajar lebih banyak.
3. Perhatikan kesehatan tubuh.
Biasanya, pas tiba waktu ujian, apalagi pas ujian akhir, sebagian mahasiswa mendadak sakit. Nah untuk menghindari agar tidak terkena sakit, jauh-jauh hari perlu dipersiapkan stamina yang prima. Jangan membuang-buang waktu yang bisa membuat badan menjadi sakit, hindari begadang, jangan jalan-jalan di bawah terik matahari atau minum es terlalu sering. Perlu juga olahraga teratur dan mengonsumsi makanan empat sehat lima sempurna.
4. Optimis.
Pompa motivasi diri sehingga pada saatnya nanti pikiran bisa berkonsentrasi pada ujian.
5. Makin giat belajar bareng.
Kalau ikutan kelompok belajar, kegiatan ini perlu tuh ditingkatkan. Atur jadwal kembali agar bisa berdiskusi dan tukar pikiran membahas pelajaran yang dianggap sulit.
6. Jangan telat.
Pada saat ujian, usahakan jangan datang terlambat atau mepet waktu. Perhitungkan jarak tempuh dari rumah menuju kampus. Biasanya, kalau telat datang, bisa berpengaruh pada konsentrasi saat mengerjakan soal. Tapi, kalau jika datang satu jam atau setengah jam sebelumnya, waktu tersebut bisa digunakan untuk mengulang kembali pelajaran yang akan diujikan.
7. Cari tokoh yang bikin semangat.
Berdasarkan teori psikologi alam bawah sadar dan penelitian para psikolog, sebelum ujian cobalah berpikir tentang orang-orang yang pintar dan berpikirlah tentang kata-kata bijak. Katanya, kalau sebelum ujian kita terbiasa dengan lingkungan orang-orang pintar, kemungkinan besar kita bisa memperoleh nilai ujian yang lebih baik ketimbang yang tidak
8. Setelah semua siap, percaya diri, fokus, doa, yang tidak kalah pentingnya adalah bersedekah,
* Kenapa harus bersedekah? ''Karena salah satu fadilah sedekah adalah bisa menolak bala dan bisa memanjangkan umur.''
Minggu, 29 Maret 2009
Situ Gintung mengingatkanku pada sebuah... cerita.
Masya Allah. Kemaren 2 hari yg lalu ada musibah. Bukan disini ditempatku tapi di Jakarta. Tepatnya di desa cirendeu Tangerang.. sebuah danau buatan (situ) yg bernama gintung meluap.. ya tentu karena cuaca yg terus menerus hujan (bahkan kata orang, ada hujan es pula). Tapi yg bikin heboh, bukan sekedar meluap tapi tanggul pembatasnya jebol… menyebabkan air dengan volume nggak kurang dari 600 juta m^3 menerjang pemukiman warga disekitarnya (yg letaknya bervariasi, ada tinggi ada rendah tapi semuanya lebih rendah dari situ tsb.). dan apa yg terjadi? Naudzubillah. Tsunami kecil, menenggelamkan banyak perkampungan seketika.
Waduh.. berat banget cobaan itu. Kasian warga disana. Pastinya menderita. Dan ini bakalan jadi cerita g ga akan terlupakan sampai anak cucu. (ga usah sampai 7 turunan, ga bakal nyampe).
Jadi kenapa? Karena bencana ini bikin aku teringat sama cerita banjir zaman Nabi Nuh AS. Kan ceritanya banjir itu menerjang seluruh dunia, nggak ada yg lolos dari air azab Tuhan tsb. Tapi coba pikir sejenak, (tanpa bermaksud merendahkan kuasa Illahi sama sekali)pada zaman Nabi Nuh itu, berapa banyak sih manusia di muka bumi? Dan lagi, dimana aja penyebaran manusia zaman itu? Kan zaman Nabi Nuh (kalo aku nggak salah ingat) hanya berjarak 6 generasi dari Nabi Adam?
Nah, aku dulu pernah dengar penjelasan begini, penjelasan ilmiah tentang banjir Nabi Nuh. Pada waktu Nuh diangkat menjadi nabi, manusia di muka bumi sudah mencapai bilangan sangat banyak, bersuku2 dan berkelompok2, bahkan ada raja2. Nah tapi, dari bukti2 sejarah mereka semua itu hanya mendiami satu daerah yg sangat luas di utara semenanjung arab. Daerah yang sekarang merupakan perbatasan dari negara2 seperti Turki, Rumania, Rusia, Georgia, dll. Daerah yg sekarang tergenang air dan kita sebut sebagai Laut Hitam.
Jadi, dahulu (sangat sangat lama, namanya juga 6 generasi setelah Adam) umat manusia menetap di wilayah tsb, dengan Nuh menjadi nabi untuk menyeru mereka kembali kepada Allah SWT. Tempat mereka tinggal adalah sebuah cekungan, tepatnya sebuah lembah, yang dibatasi dari laut mediterania oleh sebuah perbukitan.
Pada waktu itu (diperkirakan pada akhir zaman es), laut hitam hanyalah sebuah perairan kecil yg diliputi daratan kering, seperti sebuah danau. Nah, dimana-mana, masyarakat purba lebih senang tinggal di tempat yang dekat air, termasuk umat Nabi Nuh.
Pada waktunya, “perbukitan” yang memisahkan laut hitam dan daratan di sekitarnya dari laut mediterania (yang sebenarnya menurut hipotesa hanyalah sebuah daratan es) pecah, meleleh, mencair dan menyatu dengan air lautan mediterania. Massa lautan tersebut mengalir, berpindah menuju daerah yg lebih rendah didekatnya.. wilayah perkampungan manusia. Dan laut tersebut tidak sekedar berpindah, tapi menurut perkiraan, volume air yang masuk sama dengan 200x lipat air terjun Niagara, dengan kecepatan 96 km/jam.
Apa kira2 yg terpikirkan oleh manusia purba tsb, melihat “laut” mengalir ke tempat mereka? air bah, banjir maha dahsyat, suatu hal yang tak mungkin mereka lupakan seumur hidup mereka, dan tentu saja akan diturunkan terus menerus kepada generasi-generasi setelahnya. Dimana hanya sedikit manusia yang patuh kepada Sang Nabi yang selamat dari “hukuman Tuhan” tersebut.
Nah, inilah yang bikin aku teringat banjir Nabi Nuh saat melihat bencana situ gintung. Pada prinsipnya, 2 kejadian itu sama, sama2 air yang berpindah kewilayah lebih rendah disekitarnya, karena batas dari air itu “jebol”. Sama2 menerjang pemukiman manusia. Sama2 dari Tuhan. hanya yang satu jauh lebih besar.. dan sama2 event skala besar yang tentu saja tak mudah dilupakan.
Masya Allah, Naudzubillah, Subhanallah… Ya Allah, lindungilah kami selalu. kami sadar hanya Engkau yg mampu membalikkan nasib dalam sekejab tangan.
Senin, 09 Maret 2009
Ya Allah.. ada lagi tanda-tanda kiamat!?
walaupun menurut Thomas, objek ini diperkirakan tidak akan sampai menumbuk bumi, melainkan hanya melewati. namun, bagaimana seandainya asteroid itu benar-benar memasuki bumi?
dalam sejarah pernah beberapa kali kejadian asteroid memasuki bumi. 65 Juta tahun lalu, sebuah asteroid menumbuk bumi di semenanjung Yucatan (Meksiko) dan diduga kuat mencetuskan perubahan iklim yang melenyapkan dinosaurus dari muka bumi.
sekitar 10.000 tahun silam, sebuah asteroid juga pernah menumbuk bumi di wilayah Arizona, USA. tumbukan asteriod (yang diperkirakan berdiameter 10m) tersebut menimbulkan kawah selebar 180 m.
termasuk yang paling dekat, pada tahun 1908, sebuah benda (yang diperkirakan juga asteroid) meledak di atas sungai Tunguska, Siberia (jadi nggak sampai menumbuk permukaan bumi), menimbulkan ledakan dan gelombang kejut besar, menghancurkan 80 juta pepohonan di hutan-hutan sekitarnya dengan diameter 2150 km^2. sebuah gelombang kejut berkekuatan 10-15 megaton, menghasilkan kekuatan setara 1000 kali lipat ledakan bom Hiroshima. (1/3 kekuatan Tsar Bomba, bom terkuat yang pernah diciptakan manusia), syukurlah kejadian itu terjadi di atas wilayah yang tidak berpenghuni.

sebuah tumbukan asteroid berkekuatan sedang akan menimbulkan bola api yang mirip dengan percobaan bom atom Apache tahun 1956 ini. Kekuatan yang lebih besar, seperti yang dipercaya memusnahkan dinosaurus, akan menekan atmosfer dengan jauh lebih cepat dan ganas, sehingga tidak akan ada bentukan awan jamur.
menurut wikipedia, masih ada event-event lain dimana sebuah asteroid nyaris menumbuk bumi:
Date | Place | Yield of explosion (TNT equivalent) | Height of explosion | Remarks |
---|---|---|---|---|
June 30, 1908 | 60 kilometres (37 mi) westnorthwest of Vanavara, at 60°53' 09"N, 101°53' 40"E[9] in Krasnoyarsk Krai, Imperial Russia | 10–15 Mt | 8.5 km (5.3 mi) | Tunguska event |
August 13, 1930 | Curuçá River Area, Amazonas, Brazil | 0.1-1.0 Mt | ||
May 31, 1965 | Southeast Canada | 600 t | 13 km (8 mi) | 1 g (0.035 oz) material from meteorite found |
September 17, 1966 | Lake Huron, Michigan, United States | 600 t | 13 km (8 mi) | No material from meteorite found |
February 5, 1967 | Vilna, Alberta, Canada | 600 t | 13 km (8 mi) | Two very small fragments found - 48 milligrams (0.0017 oz) and 94 milligrams (0.0033 oz). Stored at University of Alberta, in Edmonton. [43] |
September 22, 1979 | Southern Indian Ocean | 2 kt | ||
January 19, 1993 | Lugo, Northern Italy | > 10 kt | > -20a | |
January 18, 1994 | Cando, Spain | |||
June 6, 2002 | Mediterranean Sea between Libya and Greece | 26 kt | ||
September 25, 2002 | Bodaybo, Russia | 0.5 – 5 kt |
Minggu, 08 Maret 2009
Ya Tuhan.. Ada apa sama NTU??
Singapura - Seorang staf Nanyang Technological University (NTU), Singapura ditemukan tewas gantung diri di apartemennya pada Jumat, 6 Maret malam.
Kematian Zhou Zheng asal Hubei, China itu tak ayal menimbulkan tanda tanya besar. Sebab insiden ini terjadi hanya selang beberapa hari setelah kematian mahasiswa NTU asal Indonesia, David Hartanto Widjaja.
David tewas setelah terjatuh dari gedung fakultas NTU pada Senin, 2 Maret lalu. Ini berarti hanya dalam hitungan waktu sepekan telah terjadi dua insiden kematian di kampus tersebut.
Ada fakta menarik dalam dua insiden kematian tersebut. David dan Zhou sama-sama berlatang belakang School of Electrical and Electronics Engineering (EEE) NTU.
Bedanya, David merupakan mahasiswa tingkat akhir EEE sedangkan Zhou merupakan lulusan EEE pada Juli 2008. Demikian seperti dilansir Channel News Asia, Sabtu (7/3/2008).
Zhou yang berusia 24 tahun itu, sempat bekerja pada sebuah perusahaan setelah kelulusannya. Namun dia diberhentikan dua bulan kemudian.
Setelah itu Zhou bergabung dengan NTU sebagai Project Officer di EEE pada 2 Maret lalu, hari yang sama dengan kematian David!
Ada apa ini? Misterius!
(sumber : detik.com, 07/03/09)